Capaian Vaksinasi Anak di Bima Terendah Se-NTB

Dengar.id, NTB – Capaian vaksinasi anak usia 6 – 11 di Provinsi NTB, saat ini sebesar 63,12 persen atau 371.204 anak. Namun, dari 10 kabupaten/kota, Kabupaten Bima paling terendah yakni sebesar 6,54 persen. “Vaksinasi anak saat ini terus berjalan dan digencarkan di semua kabupaten/kota,” kata Asisten III Setda NTB Nurhandini Eka Dewi, Kamis (3/2/2022).

Dikatakannya, pada akhir pekan lalu pihaknya telah melakukan rapat koordinasi dengan Satgas vaksin Dompu dan Bima, karena dua daerah ini yang masih rendah,” Berdasarkan data, capaian vaksinasi anak di Kabupaten Dompu baru 33,99 persen, di Kabupaten Bima baru 6,54 persen dan di Kota Bima 19,14 persen. Ketiga daerah ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang rata-rata sudah di atas 50 persen, bahkan di Kabupatan Lombok Barat mencapaian angka 85,89 persen,” bebernya.

Dalam rapat tersebut, lanjut mantan Kadis Kesehatan NTB ini, pihaknya membahas upaya menaikkan capaian vaksinasi anak ini. Pasca rapat tersebut, progress vaksinasi anak sudah lebih baik dari sebelumnya.

“Dengan Kabupaten Bima kita melakukan rapat khusus, karena dalam seminggu Kabupaten Bima hanya nambah 2 persen” ujarnya.

Terkait kendala faktor logisti, Eka Dewi menuturkan, sesungguhnya logistik vaksin ini bisa diatasi dengan saling bertukar informasi. Sebab jika diinformasikan bahwa di daerah ini memerlukan stok vaksin, maka dinas kabupaten/kota yang lain akan menggeser stok vaksinnya.

“Seperti vaksin booster di Kota Mataram kita geser dari Lombok Tengah dan dari Lombok Utara. Kalau di sana tidak terpakai ya kita geser dulu. Daripada dia diam di kabupaten, makanya kita geser dulu,” terangnya.

dr. Eka menambahkan, saat ini pihaknya memprioritaskan menggeser stok vaksin ke Bima dan Dompu. Selain masalah logistik, Pemprov NTB juga meminta Kominfo kabupaten/kota selaku anggota Satgas agar perannya ditingkatkan.

“Di Dompu dan Bima saya bercerita bahwa di tingkat provinsi, Satgas Humas memiliki grup WhatsApp yang isinya sejumlah pemimpin redaksi dan pemimpin organisasi profesi pers guna menjalin kolaborasi untuk vaksinasi agar program bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Komentar