Heboh, Dua Siswa Jadi Korban Pelecehan Seksual Julianto Eka Putra

Dengar.id, Jakarta – Nama Julianto Eka Putra yang merupakan seorang pengusaha dan juga motivator kembali ramai diperbincangkan publik.

Julianto Eka Putra yang juga pendiri SMA ‘Selamat Pagi Indonesia’ (SPI) di Kota Batu Malang, Jawa Timur ini, menjadi sorotan publik lantaran adanya pengakuan dua orang siswa yang menjadi korban pelecehan di Podcast Deddy Corbuzier. Video itu, diunggah di YouTube pada Rabu 6 Juli 2022.

Dalam podcast berdurasi 55 menit itu, kisah heboh ini datang dari dua wanita yang bercerita menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan Julianto Eka Putra. Dua orang wanita tersebut tak kuasa menahan air mata ketika harus kembali mengenang cerita kelam tersebut.

Salah satu korban bahkan punya cita-cita mulia untuk bisa punya masa depan yang cerah dan mengubah nasib keluarga.

“Jadi waktu itu saya masih kelas 2 SMA, masih berusia 16 tahun, jadi memang saya itu sekolah di SPI yang diperuntukkan untuk anak-anak yatim piatu atau yang kurang mampu,” ungkap salah satu korban.

“Saya masuk karena memang orang tua saya tidak mampu, saya juga masuk ke sekolah itu karena ingin memiliki masa depan yang lebih cerah lagi dengan mendapatkan pendidikan yang layak,” sambungnya.

Korban lantas cerita soal tindak pemerkosaan yang terjadi kala dirinya baru selesai mengikuti perlombaan antar sekolah.

Julianto Eka Putra lantas membawa korban menuju ke sebuah bukit dengan menggunakan mobil.

Dalam kesempatan itu, Julianto Eka Putra lantas memberikan kalimat-kalimat motivasi yang mempengaruhi korban. Tak lama berselang, Julianto Eka Putra pun mulai melakukan aksi pelecehan seksual terhadap korban.

Awalnya aksi tersebut tak membuat korban curiga karena anggapan bahwa Julianto Eka Saputra sudah selayaknya ayah sendiri.

Namun, korban akhirnya sadar dan takut ketika Julianto Eka Putra mulai melakukan perbuatan yang tidak sepantasnya.

“Awalnya saya masih belum ngeh (sadar), karena belum terlalu kayak gimana. Tapi tidak lama kok malah kayak gini (menjurus ke tindak pelecehan seksual), dan saya jadi takut di situ,” ungkap korban.

Korban juga cerita bahwa aksi seperti itu sudah terjadi beberapa kali dan bahkan semakin bertambah parah. Sayangnya, korban mengaku merasa takut hingga tidak mampu melawan.

“Di situ saya kaget, saya bingung, saya sampai nggak ngerti mau ngomong apa, saya takut sekali di situ,” ujar korban.

“Saya nggak berdaya, dan waktu itu dia bilang ‘Apa yang Koko lakukan ini jangan kamu kasih tahu ke siapa-siapa,” sambungnya.

Julianto Eka Putra juga disebut sudah melakukan aksi pemerkosaan terhadap korban sebanyak 15 kali.

Hal tersebut membuat trauma yang mendalam bagi korban karena tidak bisa melawan dan takut dengan ancaman yang diberikan Julianto Eka Putra.

“Kalau saya tidak mengikuti apa yang dia bilang pasti saya akan kena pukulan, kalau nggak saya dimaki-maki, saya kan takut,” tutup korban tak kuasa menahan air mata.

Diketahuk, sosok Julianto Eka Putra memang merupakan pemilik dari sekolah SPI yang berada di Kota Batu, Jawa Timur.

Julianto Eka Putra mendirikan sekolah itu dengan tujuan untuk membantu pendidikan bagi anak-anak yatim piatu.

Namun, siapa sangka sejumlah perempuan yang berniat menimba ilmu di sekolah tersebut malah bernasib sial dan mengalami mimpi buruk.

Ternyata, kasus Julianto Eka Putra ini sudah bergulir di Pengadilan Negeri Malang sejak tahun 2021 lalu.

Bahkan, Julianto Eka Putra juga ditetapkan sebagai tersangka setelah gelar perkara. Meski sudah setahun lalu berproses di pengadilan, korban mengaku mendapati sejumlah kejanggalan saat proses sidang. Bahkan, tidak ada tindak penahanan terhadap Julianto Eka Putra. (ZAN)

Komentar