Dengar.id, SUMEDANG – 1500 Pengajar PAUD, Kober dan Penilik di Kabupaten Sumedang hadir dalam acara Mitigasi Kegempaan dan Trauma Healing di halaman Pusat Pemerintahan Sumedang yang diselenggarakan oleh Ikatan Penilik Indonesia (IPI) dan Himpaudi Kabupaten Sumedang, Sabtu (20/01/2024).
Hadir dalam acara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Kepada Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, Ketua IPI dan Ketua Himpaudi Sumedang.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sumedang, Dr. Dian Sukmara mengungkapkan, bahwa kegiatan ini penting diselenggarakan untuk mempersiapkan strategi mitigasi kebencanaan yang dimulai dari sejak dini.
“Kami bersama organisasi mitra (Ormit) Dinas Pendidikan, Himpaudi. Hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir dampak dari kebencanaan di Kabupaten Sumedang,” kata Kadisdik, disela-sela acara.
Dian berharap, nantinya berbekal keterampilan mereka bisa mendampingi dan mengkonsolidasikan jika terjadi kebencanaan di lingkungannya, baik di sekolah maupun di tempat tinggalnya.
“Kami bersama organisasi mitra (Ormit) Dinas Pendidikan, Himpaudi. Hal ini sebagai upaya untuk meminimalisir dampak dari kebencanaan di Kabupaten Sumedang,” katanya.
Dalam kegiatan yang diikuti sekitar 1500 orang itu, Dian berharap, nantinya berbekal keterampilan mereka bisa mendampingi dan mengkonsolidasikan jika terjadi kebencanaan di lingkungannya, baik di sekolah maupun di tempat tinggalnya.
Disampaikan Kalak BPBD Sumedang kepada peserta dari Himpaudi, bencana yang terjadi di Kabupaten Sumedang tidak harus ditakuti tapi harus dihadapi.
“Kita tekankan itu kepada para pendidik, sebagai upaya trauma healing. Jadi tidak harus menghindari dan menyikapi setiap bencana itu dengan kepanikan yang berlebihan,” tuturnya.
Atang juga menyebutkan, jika pihaknya telah mempersiapkan berbagai program terkait kebencanaan tersebut, diantaranya Sistem Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang akan dikolaborasikan dengan Himpaudi.
“Kita siapkan materi, pengajar dan juga bila perlu menjemput bola ke sekolah-sekolah di Sumedang,” terangnya.
Dikatakan Atang, para pengajar dari Himpaudi yang mayoritas ibu-ibu harus dibekali dengan rasa aman dan nyaman, apalagi situasi kebencanaan ini.
“Jika pendidiknya sudah bisa menjaga rasa aman, maka akan menumbuhkan rasa aman pula pada orangtuanya untuk menitipkan putra-putrinya di sekolah,” jelasnya.
Komentar