SUMEDANG – Kawasan Waduk Jatigede merupakan salah satu ikon wisata yang paling populer di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
“Kawasan Geopark Jatigede dirancang untuk menjadi sebuah destinasi nasional,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Kabupaten Sumedang, M. Budi Akbar, belum lama ini.
Menurutnya, kawasan Jatigede sudah memiliki tiga unsur penting yakni unsur geologi, biologi, dan kultur.
“Sementara, dilihat dari unsur geologi tercatat ada sekitar 1300 warisan budaya benda maupun tak benda, baik yang sudah ditetapkan maupun objek cagar budaya,” paparnya.
Selanjutnya, kata Budi Akbar, dari tiga unsur tadi minimal harus dicari 10 yang harus memenuhi indikator, langka, unik, berdampak pada ilmu pengetahuan dan diminati, jadi bisa menjadi magnet bagi yang datang. Kemudian dari sisi geologi, ada misalkan 10 peninggalan geologi, yang kini baru diketahui bahwa di Sumedang ada temuan kepurbakalaan bebatuan, panas bumi, air asin.
“Kami sedang menyelenggarakan kerjasama dengan perguruan tinggi. Lalu, Disparbudpora telah minta ahli dari ITB, untuk merancang usulan,” bebernya.
Lebih lanjut ia menuturkan, yang ke depan harus berperan adalah Bappppeda karena akan menjadi lintas sektoral juga.
“Termasuk Pak Bupati sekarang sangat mendorong, kawasan Geopark tingkat nasional mengingat usulan Geopark tidak bertahap atau berjenjang,” ujarnya.
Lebih dari itu, pihaknya juga meminta masukan insan pers apabila ada potensi budaya yang belum terangkat. Kendati pihaknya sudah merumuskan.
“Misalkan benteng-benteng pertahanan peninggalan Belanda, fosil di Conggeang, Ujungjaya. Jadi bagaimana kawasan Geopark di Sumedang ini bisa mewakili beberapa kecamatan itu karena Geopark itu adalah satu kawasan khusus,” katanya.
Sebelumnya, Pj. Bupati Herman Suryatman menyampaikan, bahwa rencana pengembangan Geopark Jatigede sudah masuk dalam tahap konsolidasi, disusul dengan pengembangan energi hijau.
“Selain Geopark Jatigede, untuk masa depan Sumedang sedang mengembangkan energi baru terbarukan dan Kementerian ESDM akan mendorong,” kata Pj Bupati Herman, saat kunjungan Sekjen Kementerian ESDM Dadan Kusdiana di Gedung Negara, pada 2 Maret 2024 lalu.
Komentar