Dengar.id, Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) mengkritisi kebijakan anggaran yang telah digelontorkan pemerintah pada sektor pertanian.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) Yeremias Ndoen, Jumat (12/08/2022).
Menurutnya, kondisi pertanian saat ini sedang mendapat momentum terus tumbuh ditengah perlambatan ekonomi global, pasca pandemic covid-19, perang Rusia-Ukraina. Serta perubahan iklim global yang sangat berdampak pada sektor pertanian global.
“Ini menunjukkan sektor pertanian adalah sektor yang kokoh. Sektor secara tradisional menjadi penggerak ekonomi bangsa Indonesia semenjak dahulu,” ujarnya.
Namun kondisi ini belum sepenuhnya dioptimalkan. “Pemerintah belum cukup jeli memanfaatkan momentum ini guna mendorong pertanian menjadi lebih kuat, lebih berdaya dan mensejahterakan petani,” pintanya.
Momentum ini, lanjut Yeremia, mesti dimaksimalkan untuk meningkatkan kembali kekuatan ekonomi rakyat Indonesia yang sejatinya masih tetap di sektor pertanian.
“Oleh karena itu, KNPI mendorong kebijakan nyata dengan menaikan alokasi belanja pemerintah di bidang pertanian,” tegasnya.
Lebih lanjut ia membeberkan, Pagu anggaran tahun 2022 sebesar Rp 14,51 triliun sektor pertanian mampu menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 12,98 persen, pada triwulan ke II tahun 2022 di tengah kondisi krisis pangan dunia dan pandemi covid-19.
“Korelasi ini harusnya mampu meningkatkan pagu anggaran Kementan menjadi tiga kali dari sebelumnya, untuk menguatkan sektor pertanian ditengah gempuran krisis pangan, bukan malah menurunkan pagu anggaran indikatif menjadi 13,72 triliun pada tahun 2023,” tandasnya.
Menurut Yeremias, menaikkan anggaran pertanian bisa menjawab krisis pangan.
“Dukungan anggaran dapat menjawab ancaman krisis pangan dalam negeri, terutama bahan pangan penting seperti jagung, kedelai, daging dan kebutuhan pokok lainnya. Ini juga adalah langkah nyata dalam berpartisipasi mengatasi ancaman krisis pangan dunia,” bebernya.
Apalagi, lanjutnya, Presiden Jokowi diipercaya sebagai Presidensi G20, dan Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian dipercaya sebagai Ketua G20 bidang pertanian.
“KNPI sebagai perwakilan pemuda yang menjadi agent of control, merasa perlu mengingatkan pemerintah dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, terutama menjelang penyampaian pidato kenegaran tentang Rencana Anggaran Pemerintah pada 16 Agustus Tahun 2022,” ujarnya.
Tidak hanya itu, KNPI juga mendesak pemerintah dan perbankan untuk lebih besar mengalokasikan kredit-kredit berbunga rendah pada sektor pertanian.
“Ini adalah stimulus ekonomi yang nyata dan paling jelas dampaknya dalam upaya Bangkit Lebih Kuat, Tumbuh Lebih Cepat,” harapnya.
Dikatakannya, KUR adalah energi besar bagi usaha-usaha pertanian rakyat sebagai stimulus regenerasi petani Indonesia. KUR tahun 2020 terserap sebesar 55,9 T, tahun 2021 mencapai 82 T.
“KNPI berharap pada tahun ini dan tahun 2023 KUR di sektor pertanian dapat diserap minimal 100 Triliun. Serapan ini dapat mewujudkan tiga juta petani pemuda milenial produktif, sebagaimana dicanangkan oleh presiden melalui stafsus dan menteri pertanian,” paparnya.
Lanjut Yeremia, KNPI sendiri sangat konsen mempersiapkan generasi muda yg bertani. “Mari sama-sama kita wujudkan pertanian sebagai pekerjaan instimewah, pekerjaan yang mensejahterakan dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Komentar