
Ketua Karang Taruna Desa Mbuju : Pemerintah Jangan Diam dan Tunggu Ada Korban Lagi
Dengar.id, DOMPU – Tanjakan Rengge Kapa di Desa Mbuju, menuju Desa Taropo, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, kembali memakan korban nyawa.
Kali ini korbannya adalah seorang pria paruh baya bernama Abdurahman, asal Dusun Balumba Jaya, Desa Taropo, pada Kamis (25/08/2022) pukul 12.00 Wita.
Pria 52 ini, ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa diantara bebatuan dan kerikil terjal di bibir sungai kering dibawa tanjakan tersebut oleh seseorang pengendara sepeda motor.
Dari beberapa keterangan yang dihimpun dengar.id di lapangan. Kondisi jasad korban saat ditemukan sudah dalam keadaan kaku dan memar, bahkan banyak yang tidak mengenalnya karena wajahnya berlumur darah, tanah dan pasir. Diduga korban, mengalami kecelakaan tunggal sehari sebelumnya, Rabu (24/08/2022) sore.
“Almarhum tidak ada di rumah sejak Rabu sore. Beliau pamit dari rumah untuk mengikuti resepsi pernikahan keluarga di Lapangan Kambu,” ungkap Subhan, salah seorang keluarga korban.
Dikatakannya, sejak semalam hingga pagi tadi pihak keluarga besar mencarinya hingga mengontak keluarga jauh. Tapi tidak ada yang mengetahui keberadaanya. “Kami berusaha mencarinya sejak semalam, bahkan hingga informasi beliau ditemukan meninggal dunia kami terus berusaha,” bebernya.
Lanjut Subhan, setelah dipastikan jasad tersebut adalah pamannya, pihak keluarga bersama warga sekitar melakukan evakuasi dan membawanya ke rumah duka, “Alhamdulillah, sore tadi sudah dimakamkan di TPU Desa Taropo,” jelasnya.
Menanggapi tragedi maut ini, Ketua Karang Taruna Desa Mbuju, Amirullah, S.Pd meminta kepada kedua Kepala Desa yakni Mbuju dan Taropo agar duduk bersama dan bergandeng tangan memperjuangkan perbaikan jalur jalan ini.
“Ini adalah kecelakaan dan korban yang kesekian kalinya, kami harap kedua Kades bergerak cepat membuka hati, mata dan telinga Bupati Dompu dan jajarannya supaya memperbaiki jalan ini. Supaya tidak ada lagi kecelakaan maut hingga nyawa terus melayang,” ujarnya.
Menurutnya, sejauh ini kasus kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut sudah sangat sering terjadi. “Lakalantas yang mengakibatkan korban meninggal dunia saja sudah lebih dari 10 kasus dan tahun ini saja sudah tiga orang mati,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Amir sapaan akrabnya berjanji akan mengawal terus perbaikan jalan ini dan siap menyuarakannya hingga di tingkat provinsi. “Kalau memang daerah sudah tidak peduli, kami akan berjuang di provinsi dengan cara kami sendiri yakni menghimpun kekuatan massa mahasiswa dan memviralkannya di medsos,” tegasnya.
Diketahui, tanjakan ini sangat tinggi, curam dan sempit. Selain itu, disamping kiri sepanjang jalan tanjakan Rengge Kapa ini terdapat lubang disebelah kiri dan kanan, bahkan ditengah-tengahnya jalur ini hampir terputus akibat diterjang banjir gunung saat musim hujan dan beban angkut kendaraan saat musim panen jagung.
Komentar