Oleh: IMMawan Taufik Hidayat, Ketua Koorkom IMM UMMAT
Keberadaan Badan Pembina Harian (BPH) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) harusnya sudah berganti periode kepengurusan walaupun BPH sekarang masih diperpanjang oleh Majelis Dikti PP Muhammadiyah.
Tapi harusnya sebagai orang tua yang mau dihormati harus tau diri juga keberadaan BPH untuk segera diakhiri karena masanya periode sudah berlalu.
Bagi kami sebagai mahasiswa yang terus memantau keberadaan kampus banyak hal blunder yang dilakukan BPH, antara lain; BPH mengeluarkan SK dosen tetap yayasan kepada dosen tertentu yang tidak sesuai mekanisme yang berlaku di UMMAT. Terindikasi dosen tersebut memiliki hubungan keluarga dengan Ketua BPH dan pimpinan di UMMAT. Sehingga saat itu menimbulkan banyak protes dari pimpinan dan dosen di beberapa fakultas.
Hal lain yang dilakukan BPH menurut kami blunder mengeluarkan SK hibah motor kepada KTU BPH. Itu juga menimbulkan masalah di internal kampus. Apa dasarnya sehingga motor institusi dihibahkan kepada orang tertentu tanpa persetujuan Rektor dll.
Hal-hal itu BPH harus bertanggung jawab dan berikan klarifikasi mengapa hal itu terjadi.
Keberadaan BPH harus menjadi pengayom bagi semua kalangan di UMMAT. Bukan memunculkan sentimen kepada orang-orang tertentu. Apalagi membangun narasi sentimen kesukuan tertentu.
Keberadaan BPH selama ini terlalu banyak urus hal yang tidak penting dan bukan urusannya. Misalnya saja Ketua BPH Drs. H. Gulam Abbas, M.Si beserta koleganya aktif konsolidasi untuk dukung calon tertentu pada suksesi Rektor kemarin dengan melobi sana sini bahkan bertemu langsung Majelis Dikti PP Muhammadiyah. Begitu juga ada indikasi saat suksesi Wakil Rektor saat ini Ketua BPH terlalu banyak ikut campur untuk intervensi keputusan Rektor melobi Majelis Dikti PP Muhammadiyah terindikasi mendukung calon tertentu. Padahal proses dan mekanisme sudah berjalan sesuai ketentuan di senat dll. Sehingga rumornya para Wakil Rektor yang di SK kan oleh Majelis Dikti PP Muhammadiyah tidak sesuai calon prioritas surat Rektor dan pertimbangan senat serta mekanisme yang sudah berjalan.
Sikap seperti itu tidak elok harusnya dilakukan oleh orang tua apalagi Oknum Pengurus BPH. Mestinya harus berdiri di tengah untuk kepentingan semua orang dan lembaga. Sikap seperti itu justru sikap yang memunculkan konflik berkepanjangan di institusi.
Harusnya BPH fokus saja dengan tugas dan fungsinya. Jangan terlalu sibuk urus pekerjaan orang lain.
Belum lagi sebenarnya BPH saat ini BPH sudah berakhir masanya. Harusnya sebagai orang tua sadar diri agar untuk segera mengakhiri masanya. Tidak usah cawe-cawe hal yang bukan urusannya.
Berdasarkan kondisi tersebut maka kami atas nama Korkom IMM UMMAT menuntut sebagai berikut:
- Mendesak Rektor untuk segera usulkan BPH baru bersamaan dengan pelantikan Wakil Rektor. Jangan dibiarkan berlarut sehingga menghambat banyak hal di kampus UMMAT.
- Ketua dan pengurus BPH harus menyadari bahwa periodenya sudah berakhir. Jangan ada kesan seolah untuk masih tetap bertahan. Apalagi ingin menjabat selanjutnya.
- Ketua dan Pengurus BPH sebelum berakhir beri klarifikasi soal banyak SK janggal yang dikeluarkan BPH terkait dosen tetap yang tidak sesuai prosedur, hibah motor KTU BPH dan lain-lain.
- Ketua dan pengurus BPH selanjutnya wajib orang yang sehat jasmani dan rohani. Jangan dipaksakan orang sakit untuk tetap menjabat diperiode selanjutnya.
- Menolak Ketua BPH untuk menjabat 2 periode dengan alasan mempertimbangkan aspek kesehatan agar tidak mengganggu pekerjaan BPH.
- Pengurus BPH selanjutnya harus orang-orang yang paham akademik dan pengembangan Perguruan Tinggi. Harus bisa bekerja sama dengan Rektor.
Komentar