Da Nang: Tim bola basket putra pelajar Indonesia mengakhiri event 13th ASEAN Schools Games (ASG) 2024, Da Nang, Vietnam dengan manis. Anak asuh Rifky Antolyon itu sukses menumbangkan Filipina di babak final yang berlangsung di Court of Sport Center, The University of Da Nang, Jumat (7/9) siang.
Para pemain Filipina langsung menggempur pertahanan Indonesia di menit-menit awal pertandingan dan mencetak angka bertubi-tubi. Bahkan ketika pertandingan sudah berjalan lima menit, Indonesia tertinggal 2-11.
Namun Clifton Wijaya dan kawan-kawan tak menyerah, mereka berusaha mengejar ketertinggalan. Mereka sempat menyusul Filipina, sebelum akhirnya lawan kembali memimpin 18-17 di penghujung kuarter pertama.
Permainan Indonesia mulai membaik di kuarter kedua. Para pemain tampak sudah mampu membiasakan diri dengan permainan Filipina yang begitu menyerang. Hasilnya saling mengejar angka terjadi dan Indonesia akhirnya merebut kuarter kedua dengan selisih satu poin, 28-27.
Pertarungan sangat sengit lantas terjadi pada dua kuarter berikutnya. Indonesia mampu mengimbangi permainan Filipina dan jalannya pertandingan begitu ketat. Kedua tim silih berganti merebut keunggulan angka, hingga kuarter ketiga menjadi milik Filipina 38-37.
Kuarter terakhir menjadi pembuktian siapa yang terbaik di antara kedua tim. Keinginan untuk menang membuat para pemain Indonesia bermain agresif menghadapi pertahanan Palacpac dan kawan-kawannya yang demikian rapat. Alhasil beberapa kali tembakan yang mampu dilayangkan ke keranjang lawan berakhir sia-sia.
Beruntung meskipun Filipina sempat merebut keunggulan, racikan strategi dari pelatih Rifky mampu menyesuaikan permainan. Tembakan tiga angka pemain nomor 12 Fakhri membawa Indonesia kembali memimpin di menit-menit terakhir yang begitu krusial 44-41.
Filipina sejatinya terus menyerang, namun tembakan bebas dari pemain nomor 0 Rano yang menggenapkan keunggulan Tim Merah Putih 56-54 tak mampu dibalas Filipina hingga detik pemungkas kuarter keempat.
Indonesia pun sukses mengalahkan Filipina untuk merengkuh medali emas terakhir ASG, untuk pertama kalinya dalam sejarah keikutsertaannya. Kemenangan bersejarah ini sekaligus membalas kekalahan atas Filipina di babak penyisihan di mana Indonesia dipaksa takluk 57-65 di fase penyisihan sebelumnya, serta kekalahan lawan Filipina pada final edisi ke-11 ASG 2019 di Semarang.
Rifky Antolyon sebagai pelatih menyebut kemenangan anak-anak asuhnya tersebut berkat permainan bertahan yang sangat bagus. Sebagaimana tampak pada ketatnya perolehan angka selama 4×10 menit.
“Mereka mampu menghambat penetrasi-penetrasi lawan dengan pertahanan yang kuat. Hasilnya anak-anak mampu menutup shooter-shooter lawan sehingga tidak terlalu signifikan dalam bermain,” ungkap Rifky.
Pun begitu, para pemain dinilai sabar dan tepat dalam mengambil momentum untuk melakukan serangan serta menghalau tekanan lawan. Rifky menyebut tim telah bermain sebagaimana mestinya.
“Terlebih di menit-menit krusial, di akhir kuarter 4, mereka tidak melakukan kerugian bagi tim, baik itu teknis maupun nonteknis. Mereka tenang, mereka sabar menunggu waktunya untuk menjadi juara,” terangnya.
Keberhasilan Indonesia ini rupanya juga tak terlepas dari motivasi yang diberikan Rifky. Pasalnya laga final ini merupakan kesempatan emas yang tidak datang dua kali. Karenanya dia mengucapkan selamat atas perjuangan sejak babak penyisihan hingga mampu menjadi yang terbaik di ASG.
Kepada para pemain Rifky berpesan untuk tidak berpuas diri karena perjalanan ke depan sebagai pemain bola basket masih panjang. “Gelar juara ini sebagai modal bagi mereka untuk memberikan prestasi yang lebih bagi bangsa dan masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Kemenangan tim basket putra ini menggenapkan perolehan medali Indonesia menjadi 22 emas. Sehingga Kontingen Merah Putih kokoh berada di peringkat kedua klasemen akhir ASG 2024 di bawah tuan rumah Vietnam yang membukukan 44 emas dan di atas Thailand dengan 17 emas.
Komentar