Jalan Rusak Parah, Mahasiswa Langgudu Tagih Janji Gubernur dan Menteri PUPR

Dengar.id, Bima – Keberadaan jalan lintas Langgudu yang rusak parah tengah menjadi pembicaraan banyak pihak. Mulai dari kalangan pendidikan, tokoh masyarakat, pemuda dan mahasiswa turut menyuarakan aspirasinya.

Aliansi mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Langgudu (Formal) Bima-Mataram dan sejumlah tokoh masyarakat kembali menggelar aksi di sepanjang jalan lintas Karumbu-Langgudu, Senin, (25/04/2022) lalu.

Aksi damai ini, dimulai di depan kantor Kapolsek Langgudu dan berakhir di Desa Waworada. Aksi ini dikawal langsung oleh puluhan Aparat Keamanan mulai dari Kepolisian, TNI dan Pol PP.

Pada aksi kali ini, puluhan massa melakukan long march, memasang plang papan nama bertuliskan kata-kata menarik tentang keberadaan jalan lintas Karumbu-Langgudu yang kian rusak dan menanam pohon pisang.

Berikut kata-kata yang tulis dalam plang tersebut : “Jalan ini dibangun dari iuran/pajak yang anda bayar, Jadi!!! Kemana uangnya ? kok jalan jadi rusak !!!, jalan ini tak semulus pipimu, Jalan rusak parah, bukti pemerintah tidak memperhatikan masyarakat Langgudu” Demikianlah tulisan dalam papan nama yang dibawa masa aksi.

Ketua Formal Mataram Khairulrizky mengatakan, bahwa aksi damai ini bertujuan untuk mengkampanyekan jalan lintas Karumbu-Langgudu yang dinilai layak untuk diperbaiki mengingat banyak titik kerusakan yang memicu terjadinya kecelakaan.

“Kami ingin supaya pemerintah tidak hanya mendapatkan data secara visual tentang kerusakan jalan ini. Tapi, kami ingin memberitahukan inilah kondisi riil yang sebenarnya,” kata Ziki sapaan akrabnya.

Menurut pria yang saat ini mengenyam study di kampus ternama NTB ini, aksi ini merupakan bagian dari penggalang dukungan ke masyarakat dan semua pihak agar sama-sama mengawal juga menagih janji Gubernur NTB dan Menteri PUPR RI.

“Kami sudah berdiskusi dan meminta sikap Camat, Kepala desa, Politisi, Akademisi dan masyarakat secara luas. Semuanya mendukung penuh perjuangan kami, ujarnya.

Sebagai informasi, bahwa sebelumnya Formal Bima-Mataram telah melaksanakan aksi demontrasi di depan kantor Gubernur NTB sebanyak dua kali. Buntut aksi itu kemudian diadakan pertemuan oleh Gubernur NTB dengan mahasiswa Langgudu di Pandopo Gubernur.

Usai pertemuan tersebut Gubernur mengajak perwakilan mahasiswa untuk sama-sama menemui Menteri PUPR bapak Dr. Ir. M. Basuki Hadimuljono, M.Sc di Jakarta. Alhasil, pertemuan tersebut mendapatkan kabar baik dimana ruas jalan lintas Karumbu-Langgudu akan dikerjakan pada tahun 2023 sepanjang 8 KM dengan nilai total anggaran Rp. 40 Milyar.

Ziki menegaskan, meski aksi sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan pihak pemerintah, namun ia tetap terus mengawal sampai terlaksananya perbaikan jalan ini. “Kami akan terus bergerak, hingga benar-benar di kerjakan hingga tuntas,” pungkasnya.

Sementara itu, tokoh muda Langgudu, Fuaduddin, M. Pd, membeberkan sejumlah fakta terkait kerusakan jalan tersebut. “Jalan ini sebenarnya telah masuk dalam perencanaan Roadmap perbaikan jalan nasional sejak tahun 2022 lalu. Namun, di salip oleh wilayah lain, “bebernya.

Parahnya lagi, kata akademisi IAIM Bima ini, kalau saja tidak di demontrasi berhari-hari oleh mahasiswa di Mataram. Mungkin saja jalan ini benar-benar hilang dari perencanaan Gubernur NTB. “Ini pun dibantu dengan anggaran nasional lewat Inpres (Instruksi Presiden),” terangnya.

Fakta lainnya, sambung Fuad sejak Kecamatan ini berpisah dengan Kecamatan Wawo tahun 2000 an. Tidak pernah tersentuh bantuan dan pengerjaan proyek yang berasal dari anggaran Provinsi terutama perbaikan jalan. “Kali terakhir jalan di wilayah ini dikerjakan oleh anggaran Kabupaten yakni pada masa pemerintahan Bupati Bima Dae Fery, “jelasnya.

Oleh karena demikian, dirinya bersama masyarakat Langgudu secara umum sangat merespon positif perjuangan mahasiswa saat ini yang meminta agar perbaikanjalan ini segera dikerjakan. “Kami bersama mahasiswa dan seluruh lapisan masyarakat Langgudu bersatu padu mengawal pengerjaannya. Kami ingin bukti bukan janji manis dan politik media saja,” sindirnya dengan dalam.

Komentar