Dengar.id, JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dikomandoi Nadiem Makarim telah menggelontorkan dana sebesar ratusan triliun. Dana tersebut sebagai upaya menyiapkan transformasi sistem pendidikan tinggi dan vokasi yang lebih terbuka guna menghasilkan generasi unggul dan inovatif.
Salah satu upaya transformasi itu, kata Nadiem, melalui program Kampus Merdeka. Sehingga kampus dan sekolah secara leluasa merancang pembelajaran yang sesuai, terutama dengan kebutuhan ilmunya.
“Tetapi tidak bisa hanya diberi keleluasan saja, sedangkan anggarannya kurang. Bila begitu, jadi tidak berhasil. Harus diberikan suntikan untuk akselerasi sistem pendidikan kita,” ungkap Mendikbudristek, saat membuka Vokasidest x Festival Kampus Merdeka melalui siaran langsung Youtube Kemdikbud RI, Senin (11/12/2023) lalu.
Nadiem menerangkan, pihaknya hingga saat ini untuk mengakselerasi sistem pendidikan Indonesia telah mengeluarkan Rp 6,3 triliun sebagai dana kolaborasi beasiswa non-degree Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
“Ini angka yang sangat besar untuk mendorong anak-anak mahasiswa keluar dari kampus dan mendapat pengalaman. Serta, untuk menarik praktisi-praktisi dari industri untuk masuk ke dalam kampus,” ujarnya.
Sedangkan di ranah penciptaan inovasi, Kemendikbudristek mengeluarkan dana hingga Rp 1 triliun untuk memberikan insentif melalui Competitive Fund. Melalui insentif itu, universitas bisa mengejar Indikator Kinerja Utama (IKU) berdasarkan inovasi bukan rangking semata.
“Sehingga mahasiswa bisa merasakan secara langsung input-input yang terjadi di dalam ruang kelasnya. Di dalam praktiknya juga,” tambahnya.
Komentar