Realisasi Anggaran Pembangunan IKN Capai Rp.5,5 Triliun

JAKARTA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menuturkan realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai Rp5,5 triliun per 31 Mei 2024.

Nilai realisasi tersebut setara dengan 13,7 persen dari total pagu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 yang sebesar Rp40 triliun.

“Kalau kita lihat tahun ini Rp5,5 triliun itu sudah dibelanjakan hingga Mei dari pagu tahun ini yang sebesar cukup signifikan yaitu Rp40 triliun. Jadi kalau kita lihat dari 2022 hingga 2023, dan 2024 alokasi anggaran yang sudah ditaruh di dalam APBN itu mencapai Rp72,5 triliun,” kata Sri Mulyani dalam paparan APBN KiTA, Kamis (27/06/2024).

Anggaran tersebut mencangkup klaster infrastruktur sebesar Rp3,4 triliun digunakan untuk pembangunan gedung di kawasan Istana Negara, kementerian koordinator dan kementerian lain, serta gedung Otorita IKN.

Kemudian, untuk pembangunan tower rusun ASN dan pertahanan keamanan (hankam), rumah tapak menteri, dan rumah sakit IKN. Lalu untuk pembangunan jalan tol IKN, jalan dan jembatan IKN, serta bandara VVIP.

Selanjutnya, realisasi klaster infrastruktur digunakan untuk penataan dan penyempurnaan kawasan Bendungan Sepaku Semoi, Embung KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan), dan pengendalian banjir IKN.

Lebih lanjut, realisasi klaster non infrastruktur sebesar Rp2 triliun dari pagu Rp3,3 triliun, yang digunakan untuk perencanaan, koordinasi, dan penyiapan pemindahan, juga untuk laporan dan rekomendasi kebijakan pada kementerian/lembaga.

Selanjutnya, anggaran digunakan untuk kegiatan pemetaan, pemantauan dan evaluasi dukungan pengamanan Polri dan operasional Otorita lKN.

“Belanja untuk tiga tahun hingga kita harapkan IKN sudah bisa untuk digunakan nanti pada tanggal 17 Agustus,” ujar Sri Mulyani.

Untuk diketahui, total anggaran yang disalurkan untuk pembangunan IKN mencapai Rp72,5 triliun, dengan rincian alokasi dana pada APBN 2022 sebesar Rp5,5 triliun, APBN 2023 Rp27 triliun, dan pagu APBN 2024 Rp40 triliun.

author avatar
arif dengar.id

Komentar