Menpora Amali Buka Webinar OASE KIM Dengan Tema Tetap Bugar Selama Berpuasa Melalui Olahraga

Menpora menilai kebugaran masyarakat Indonesia tersebut turun akibat kurangnya bergerak. Karena dengan bergerak akan terjadi pembakaran terutama terhadap asupan asupan makanan yang dikonsumsis seperti karbohidrat, lemak dan lain-lain. Padahal, jalan kaki merupakan satu kegiatan olahraga yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan biaya.

“Menurut data menurut para ahli, minimal langkah yang diperlukan untuk kita bisa bugar setiap hari itu minimal 7000 langkah. Tetapi begitu disurvei rata-rata orang Indonesia hanya 3500 langkah, setengah dari angka minimal. Bagaimana kita mau bugar, bagaimana kita mau sehat bergerak saja kita susah,” jelasnya.
 
Sementara itu, angka kebugaran pelajar Indonesia 2,1 persen yang bergerak secara fisik, sedangkan yang bugar yang dalam kategori baik angkanya 0,4 persen. Bahkan Menpora Amali mengutip satu penelitian sebuah perguruan tinggi di Jawa Tengah, dimana di salah satu kabupaten yang di survei dari 2000 siswa SMK/SMA kelas XI hanya 5 orang yang dikatakan bugar.

“Bisa dibayangkan mereka akan mengisi lapangan-lapangan pekerjaan, tetapi dia dengan kondisi fisik yang tidak bugar. Padahal kita ini sudah masuk salah satu negara yang mendapatkan bonus demografi dimana usia produktif itu akan lebih banyak. Dan kita belum menyiapkan SDM yang bugar,” tukasnya.

Baca juga: Cabor Futsal Putra Berangkat ke SEA Games 2021 Vietnam ini Sudah Keputusan Tim Review

Oleh karena itu, Kemenpora mendorong agar ada gerakan-gerakan bagi siswa-siswa di sekolah sebelum masuk ke kelas. Kemenpora akan bekerjasama dengan Kemendikbud Ristek untuk menghidupkan kembali senam seperti dulu.“Dulu sebelum masuk ke kelas disuruh senam dulu oleh gurunya dan sekarang sudah tidak ada. Bahkan sebelumnya ada ajakan untuk mengolahragakan masyarakat dan masakan olahraga itu juga hilang sekarang ini,” katanya.

Sementara itu, data kebugaran perempuan ternyata lebih rendah dari laki-laki, dengan ukuran kemampuan untuk menghirup oksigen dalam ukuran waktu tertentu angkanya perempuan hanya 23,98 persen. Sementara laki-laki 28,68 persen. Menpora pun mengajak OASE KIM untuk ikut terlibat dalam meningkatkan kebugaran masyarakat.
“Angka-angka seperti ini saya kira menjadi PR (pekerjaan rumah) kita semua. Bukan hanya pekerjaan dari Kemenpora, tetapi saya kira ibu-ibu yang tergabung dalam OASE Kabinet Indonesia Maju harus juga punya konsen, punya perhatian terhadap bagaimana membugarkan masyarakat kita,” harap Menpora Amali.

Menpora pun memaparkan sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan Kemenpora selama ini dalam upaya meningkatkan kebugaran masyarakat terutama di tengah pandemic antara lain Senam SAH (Stay at Home), Senam Duilah (Duduk Berdiri untuk Lansia di rumah), Segar (sehat bugar disbilitas), SKJ 2021 (Sena Kebugaran Jasmani), dan WAH (work out at Home).

Dimsaping itu, Menpora Amali mengajak peserta dan masyarakat untuk tetap melakukan olahraga menjaga fisik tetap bugar meskipun berpuasa. Olahraga dapat dilakukan dengan intesintas ringan. Dalam kesemptan ini Menpora memberikan sejumlah tips berolahraga di bulan ramadhan antara lain setelah berbuka puasa dilakukan 2-3 jam setelah makan dengan intesintas ringan-berat.

Kemudian menjelang berbuka puasa, bisa dilakukan 30 menit sebelum berbuka dengan intesintas ringan. “Selepas sahur atau setelah salat shubuh, dengan intensintas ringan. Bisa dilakukan dengan streaching, jalan sehat, sepeda santai,” katanya.

Menpora pun, menyampaikan ucapan terima kasih kepada OASE kabinet Indonesia maju karena telah punya kepedulian terhadap kesehatan masyarakat khususnya kaum wanita Indonesia.“Karena kita tahu kalau wanitanya bugar. Insya Allah akan produktif dan kalau produktif kaum wanitanya, maka pasti pembangunan bangsa ini akan berjalan dengan baik,” ujarnya.

Hadir dalam acara ini, Wakil Ketua Bidang 3 OASE Kabinet Indonesia Maju, Maria Anna S Johnny G.Plate, Nadiah Zainudin Amali dan anggota OASE KIM, hadir pula IPP DWP berbagai Kementerian, Anggota Bhayangkari, PKK seluruh Indonesia, Kelompok Senam dan Komunitas Masyarakat Olahraga. Sementara itu, hadir sebagai narasumber Dr. Rita Ramayulis, DCN, M, Kes dan Dokter Spesialis Keolahragaan, dr. Andhika Raspati, SpKO.

Komentar